Renungan
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Menjadi Jembatan

Santo Markus! Hari ini gereja merayakan Pesta Santo Markus, Pengarang Injil. Ia berasal dari Yerusalem, anak Maria, kemenakan Barnabas. Rumah ibunya sering dipakai jemaat berkumpul

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Bintang Kecil

(Jumat, 24/04/2020) Bintang Kecil! Bintang disebut kecil karena sejauh dilihat mata telanjang benda itu terlihat kecil. Benda yang berbentuk bulat itu memang indah, warna warni,

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Kuat dalam Tekanan

(Kamis, 23/04/2020) Sungguh berat! Dalam beberapa minggu, wabah Covid-19 telah memporak-porandakan kesejahteraan, antara lain bidang kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial. Menghadapi masalah, orang mengatakan jangan

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Tuhan Tidak Tidur

(Rabu, 22/04/2020) Seorang guru baru saja ‘ditampar’ oleh muridnya. Saat mengkoreksi hasil ulangan, seorang guru tertampar oleh jawaban muridnya. Pertanyaan ulangannya adalah sebutkanlah 7 bangunan

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Murah Hati

(Selasa, 21/04/2020) Beberapa warga mengumpulkan dana untuk membantu keluarga yang mengalami kesulitan membayar sumbangan pembinaan pendidikan anaknya. Untuk mendapatkan penghasilan, ada yang bersedia memberi pelatihan

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

RENUNGAN HARIAN | Kasih Persaudaraan

(Senin, 20/04/2020) Infodemik! Inilah salah satu hal yang harus diwaspadai di tengah-tengah berkecamuknya wabah Covid-19. Infodemik adalah gelombang informasi berlebihan tentang suatu masalah (Kompas, 19/04/2020).

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

Renungan Harian: Luka Tuhan

(Minggu, 19/04/2020) Seorang anak tukang batu terharu melihat tangan ayahnya begitu kasar, bahkan pula bekas luka-luka karena terkena semen saat kerja keras memasang batu bata.

Lebih Lanjut »
Renungan
Admin Paroki

Renungan Harian: Perempuan

(Sabtu, 18/04/2020) Pandemi Covid-19 telah memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan Ibu Pertiwi, membuat ibu pertiwi berduka, memaksa air matanya berlinang. Namun banyak ibu enggan larut dalam kecemasan

Lebih Lanjut »