RENUNGAN HARIAN | Menjadi Jembatan

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

Santo Markus! Hari ini gereja merayakan Pesta Santo Markus, Pengarang Injil. Ia berasal dari Yerusalem, anak Maria, kemenakan Barnabas. Rumah ibunya sering dipakai jemaat berkumpul untuk berdoa. Ia meninggalkan Yerusalem untuk menemani Paulus dan Barnabas mewartakan Injil. Kendati pernah berpisah dengan dirinya, Paulus menyatakan bahwa pelayanan Markus sangat penting bagi dirinya. Petrus menyebut Markus sebagai ‘anaknya’, rupanya Petruslah yang pertama kali menerima Markus masuk ke lingkungan jemaat.

Markus menjadi Pengarang Injil. Injilnya mengisahkan pada awal-awal karya-Nya Yesus ditolak, keluarganya pun meyakini Yesus tidak waras, bahkan murid-murid-Nya pun meninggalkan Dia dalam derita seorang diri. Puncak dari semua kisah yaitu pengakuan kepala pasukan,”Sungguh, orang ini adalah Anak Allah.”

Injil ini kadang disebut sebagai injil bagi para calon baptis. Seorang katekumen disodori konsekuensi mengikuti Yesus, namun ia juga dihibur. Ia ditantang dan dihibur. Dengan pelan-pelan seorang katekumen diajak untuk mengambil keputusan iman.

“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.””(Mrk 16:15). Markus menempatkan sabda Yesus ini di bagian akhir Injilnya. Sabda ini sengaja ditempatkan di akhir Injil agar menjadi jembatan antara kisah hidup Yesus dengan gereja yang harus melaksanakan tugas perutusan.

Marilah kita bersyukur atas orang-orang yang telah menjadi jembatan bagi kita untuk makin mengimani Yesus. Apakah saya yakin bahwa tutur kata, tingkah laku, karya, dan kehadiran saya merupakan jembatan bagi siapa pun untuk beriman kepada Tuhan?

(abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Paroki Pugeran Yogyakarta)

TERBARU