RENUNGAN HARIAN | Perpisahan

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

(Selasa, 12/5/2020) – Yoh 14:27-31a

Berpisah! Tidak berhubungan, tidak bersama lagi, tidak berdampingan, berjauhan, dan lain-lain.

Rasanya hidup ini merupakan kumpulan dari perpisahan, di awal orang berpisah dengan kandungan ibu karena kelahiran, di akhir orang berpisah dengan sanak keluarga sekaligus dunia karena kematian. Di antara itu, banyak perpisahan lain terjadi.

Banyak perkataan menarik muncul dari perpisahan. “Bukan perpisahan yang kusesali, tetapi mengapa dulu kita berjumpa.” “Kau yang memulai, kau yang mengakhiri.” “Sebelum pergi, mbok saya ditinggali kenang-kenangan.”

“Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”” (Yoh 14:27).

Yesus berpisah dengan murid-murid-Nya. Saat perpisahan itu, Yesus memberikan tinggalan yang tak ternilai harganya, yaitu damai sejahtera.

Damai-Nya tidak seperti yang diberikan dunia karena damai dunia acap kali palsu. Saat melanggar suatu aturan, orang minta “damai.” Damai di sini berarti “tahu sama tahu” (TST), suap, salam tempel. Damai ini berarti keburukan atau kejahatan.

Damai yang diberikan Yesus adalah anugerah bersatu dengan Tuhan, dan akan mencapai kepenuhannya saat berada di rumah Bapa.

Pertemuan pasti akan mengalami perpisahan, maka perpisahan mengajarkan kita untuk menghargai pertemuan sebagai peristiwa berahmat yang tidak boleh disia-siakan.

Semoga perjumpaan dengan siapa pun, kita hayati sebagai peristiwa berahmat, perjumpaan yang membuahkan damai sejahtera, perjumpaan yang mengobarkan semangat untuk semakin mencintai Tuhan, membahagiakan sesama dan melestarikan alam semesta, serta bukan perjumpaan yang membuat gelisah!

(Abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr – Pugeran Jogjakarta)

TERBARU