RENUNGAN HARIAN | Jatuh Tertimpa Tangga

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

(Kamis Legi, 9/7/2020) – Novena Pugeran I, Mat 10: 7 – 15

Jatuh tertimpa tangga! Tidak jarang hidup ini terasa berat, serasa kesulitan datang terus-menerus, bagai sudah jatuh tertimpa tangga. Dikejar anjing gila. Lari, masuk selokan. Kaki kena paku. Tetanus. Dibawa ke rumah sakit pakai ambulance. Di perempatan ambulance-nya tabrakan. Sampai rumah sakit, dirawat, sembuh. Mau pulang lihat tagihan rumah sakit, biayanya besar sekali. Kaget, dan memilih jantung berhenti!

Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.” (Mat 10:14 -15)

Sebelum perutusan dilaksanakan Yesus sudah berpesan bahwa murid-murid-Nya tidak akan bebas dari masalah. Bahkan di kalangan orang Yahudi yang secara resmi menolak Yesus dan yang akan menyeret-Nya ke Golgola, para utusan-Nya bisa mengalami sudah jatuh tertimpa tangga.

Sodom dan Gomora dihukum karena menolak tamu yang akan membantu mereka selamat. Penolakan orang Sodom dan Gomora mengakibatkan penduduk dan kotanya dibumihanguskan. Tetapi kesalahan orang yang menolak kabar gembira lebih besar daripada dosa orang Sodom dan Gomora. Mereka yang menolak utusan Yesus berarti menolak kabar gembira. Menerima kabar baik adalah berkat, menolak kabar baik adalah kehancuran.

Tidak jarang hidup ini mengalami berbagai kesulitan, salah satunya pandemi korona, bahkan bagai jatuh tertimpa tangga. Semoga kita tetap tabah, terus mengedepankan kehati-hatian dan tetap tekun berdoa.

(abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Pugeran Yogyakarta)

TERBARU