(Jumat Pon, 26/6/2020) – Mat 8:1 – 4
Cakra manggilingan! Artinya roda yang terus berputar. Hidup manusia bagai cakra manggilingan, ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Saat orang berada di atas, ingatlah ada saatnya pula orang berada di bawah. Segala yang di dunia bisa berubah, tidak tetap.
Jangan mentang-mentang cantik atau tampan, lalu mengolok-olok yang berwajah buruk. Ingatlah, secantik, setampan, sekuat apa pun orang, bila sudah lanjut usia, badannya akan mengalami kemunduran. Badannya mudah linu-linu, otot kaku, giginya akan tanggal dan peot, wajahnya berkerut. Sekuat apa pun kedudukannya, kalau sudah tidak menjabat, ia akan menjadi orang biasa seperti bawahannya.
Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” (Mat 8:4)
Yesus mengingatkan orang itu agar tidak lupa tapi selalu sadar. Yesus meminta orang itu menaruh perhatian pada kebiasaan di lingkungan Yahudi supaya berbakti pada Allah. Kata ingat ini juga bisa untuk merenungkan dimensi hidup yang lain.
Orang tua-tua sering mengatakan, ”Ingatlah. Jangan gampang mentang-mentang, lalu berbuat sesukanya. Ingatlah pula, orang berangkat tidak membawa apa-apa, pulang juga tidak membawa apa-apa. Orang bisa mempunyai tempat untuk tidur dan dapat makan. Itu layak disyukuri.”
Syukur pada Allah yang senantiasa membimbing perjalanan peziarahan hidup kita. Semoga dalam hidup ini, kita selalu ingat siapa diri kita, ingat sesama, ingat akhir perjalanan, ingat akan Tuhan.
(abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Pugeran Yogyakarta)