(Kamis Pon, 11/6/2020), Pw. S. Barnabas, Ras – Kis 11:21b-26;13:1-3
Norma Baru! Menghadapi Covid-19 muncul solusi selain normal baru yaitu norma baru.
Norma baru Corona adalah “berdamai atau beradaptasi dengan Corona.” Orang tidak bisa terus bersembunyi, tetapi harus melanjutkan hidup dengan tatanan baru atau kelaziman baru.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kis 11:26).
Kebangkitan Yesus telah membuat pengikut-Nya gual-gail. Mereka yang lama menghayati tradisi Yahudi dan beberapa tahun mengenal manusia Yesus, terguncang karena Yesus yang mereka kenal sehari-hari adalah Tuhan.
Mereka juga harus berhadapan dengan orang-orang Yahudi yang antipati. Sewaktu-waktu penangkapan maupun pembunuhan bisa menimpa mereka.
Keadaan baru itu sungguh berat, tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi mereka bangkit melanjutkan hidup dengan norma baru, norma Sang Guru. Hidup dengan norma baru ini menjadikan mereka untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Barnabas yang pestanya kita rayakan hari ini merupakan pribadi yang berhasil menjalani norma baru, bahkan ia disebut orang baik.
Norma baru Banabas antara lain adalah sungguh percaya Yesus Tuhan; setia pada bimbingan Roh Kudus; menjadi teladan dalam melaksanakan norma baru, norma Sang Guru; membawa orang pada Kristus Tuhan; suka berbuat baik; berjiwa besar.
Kita bersyukur pada Tuhan yang memampukan kita mengusahakan transformasi iman dan menjalankan norma baru dalam mengikuti-Nya.
Mari kita meneladan Barnabas. Berdamai dengan korona melalui selalu percaya pada Tuhan, tetap berjiwa besar dan taat pada protokol antara lain tidak gampang keluyuran, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, antre yang rapi, jaga imun tubuh, tidak salam-salaman dengan orang lain, merupakan bentuk lain norma baru Barnabas di zaman now.
(Abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Pugeran Yogyakarta)