RENUNGAN HARIAN | Menghasut

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

(Sabtu, 9/5/2020) – Kis 13: 44-52

Menghasut! Menghasut berarti membangkitkan hati orang supaya marah, membenci, memberontak atau melawan. Adu domba yang berarti mengabarkan keburukan orang lain sehingga mendatangkan permusuhan, bisa termasuk menghasut.

Rasanya kini, hasut menghasut berkembang secara masif, menjadi pemandangan sehari-hari, dan bisa muncul kapanpun dan di manapun.

Karena hasutan, Rama dalam kisah Ramayana dibuang ke hutan Dandaka yang terkenal angker, pikiran menjadi ladang empuk lahirnya kesombongan dan keserakahan.

Karyawan kantor menghasut pimpinannya karena iri hati pada rekan sejawat. Karena hasutan, sebuah rencana bisa berantakan, impian bisa menjadi mimpi di siang bolong, relasi yang rukun dan damai menjadi hampa, kehidupan yang indah menjadi ambyar.

Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. (Kis 13:50-52).

Dengan emosi yang membuncah, orang-orang Yahudi menghasut perempuan terkemuka yang takut akan Allah dan pembesar kota. Akibatnya pun sangat fatal, Paulus dan Barnabas teraniaya dan terusir.

Kemudian Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka. Di kalangan orang Yahudi tindakan itu sama dengan menyebut orang itu tidak percaya pada Allah.

Jangan-jangan kebiasaan menghasut merusak hubungan dengan Tuhan.

Gosip pada umumnya tidak menghasilkan apa-apa, kecuali perseteruan. Jangan-jangan gosip menjadi tempat subur tumbuhnya penghasutan.

Menjadi sahabat seperjalanan yang tulus, jauh dari hasutan dan gosip, ternyata indah dan membahagiakan. (Abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr – Paroki Pugeran Jogjakarta)

TERBARU