(Selasa, 28/04/2020)
Sejak bulan Februari di Paroki Pugeran, sebanyak 125 calon penerima Komuni Pertama dan 438 calon penerima Sakramen Penguatan telah mulai mengikuti pelajaran persiapan. Mereka antusias mengikuti persiapan dan cekatan berinteraksi dengan teman-teman serombel.
Namun berhubung pendemi corona, pelajaran bersama ditiadakan dan diganti belajar sendiri-sendiri di rumah dengan pendampingan orang tua. Sedianya pada pertengahan tahun pelaksanaan penerimaannya, namun sekali lagi karena virus corona, pelaksanaannya belum bisa ditentukan.
“Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”” (Yoh 6:35)
Orang-orang meminta roti, dan Yesus menegaskan diri-Nya adalah Roti Hidup. Dalam Ekaristi kita menerima Yesus sebagai roti hidup, roti yang memberi hidup, cinta dan pengampunan.
“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”” (Kis 7:55-56)
Dalam Sakramen Penguatan, dengan penumpangan tangan oleh uskup setiap calon dimeteraikan dengan karunia Roh Kudus. Salah satu buahnya adalah menganugerahkan kepada penerima kekuatan Roh Kudus
Para calon penerima Komuni Pertama, jangan lupa tetap setia belajar di rumah bersama orang tua. Bila mengikuti Misa melalui medsos, tanda tangan bukti mengikuti Misa dimintakan pada orang tua. Dan yang tidak kalah penting sebelum penerimaan anak-anak sudah khatam membaca Injil Lukas, terbiasa merapikan tempat tidur, memakai salam “Berkah Dalem” dalam perjumpaan, dan mengadakan doa malam bersama keluarga.
Demikian pula para calon penerima Sakramen Penguatan, bertekunlah mempersiapkan diri, khatam membaca Kisah Para Rasul. Keterlibatan di masyarakat dilaksanakan sejauh memungkinkan, dan tekun mendoakan masyarakat. Bila mengikuti Misa lewat medsos, tanda tangan bukti mengikuti Misa dimintakan pada orang tua atau pada pasangannya bagi yang sudah menikah atau yang mewakili.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati semua aktivitas persiapan anak-anak dan saudara-saudari.
(abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Paroki Pugeran Yogyakarta).