RENUNGAN HARIAN | “Prank!”

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

(Jumat, 15/5/2020) – Yoh 15: 12 – 17

Prank! Prank (Inggris) perbuatan yang dilakukan dalan bentuk canda, kelakar atau olok-olok. Inti sarinya tindakan prank mengandung unsur komedi, jenaka, humor atau unsur lucu. Namun seiring perjalanan waktu, tidak sedikit tindakan prank diakui melampaui batas kelayakan, sehingga mendapat opini negatif dari masyarakat. Masyarakat menilai bahwa tindakan prank tidak lebih dari sekedar usil, tidak bernilai, bahkan bisa mengusik ketentraman masyarakat.

Peristiwa yang masih hangat dalam ingatan kita adalah sekelompok anak muda melakukan prank dengan mengirim paket sembako berupa sampah. Banyak orang menyayangkan tindakan prank ini. Mereka menilai bahwa tindakan ini semena-mena, tidak manusiawi, ada pula yang menilai tindakan ini merusak bangunan persahabatan masyarakat.

“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yoh 15: 14-15)

Yesus menyebut murid-murid-Nya sahabat, bukan hamba, karena Ia telah memberitahukan segala sesuatu yang telah Ia dengar dari Bapa. Apa yang didengar dari Bapa yaitu kebaikan Allah kepada manusia. Kebaikan Allah ini berarti keselamatan, kebahagiaan kekal manusia.

Untuk menjadi sahabat-Nya, Yesus meminta murid-murid-Nya melaksanakan sabda-Nya, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”

Marilah kita bersyukur kepada Allah atas persahabatan kita dengan Yesus. Sebagai sahabat, semoga Yesus selalu ada di hati dan pikiran kita. Marilah kita syukuri pula persahabatan kita dengan siapa pun dan dengan alam semesta ini.

Tanda utama persahabatan sejati adalah saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita.

Saat merebaknya covid-19, masing-masing dari kita rasanya harus lebih mengobarkan dan mempererat persahabatan. Contohnya yaitu yang sedang nandang sakit ikut menjaga yang sehat agar tidak tertular, jangan malah ditulari agar mendapat sahabat yang sama-sama sakit, jaga jarak, memakai masker, peduli pada yang terdampak, dan sebagainya.

“Persahabatan adalah saat masih kecil, aku pernah main perang-perangan dengan teman. Pas temanku pura-pura pingsan, aku nangis betulan.” Semoga kita selalu setia pada Yesus sahabat kita. Semoga kita tak pernah jemu untuk bersahabat dengan siapapun dan alam semesta, serta menghindari prank yang kini terselewengkan.

(Abakaeb, Rm. Paulus Supriya, Pr. – Pugeran Yogyakarta)

TERBARU

Jadwal Ekaristi Natal 2023

Saudara Saudari terkasih dalam Kristus berikut Ini kami sampaikan Jadwal Ekaristi Perayaan Natal 2023 Perayaan Ekaristi terbuka untuk umat Paroki Pugeran ataupun luar Paroki Pugeran

Lebih Lanjut »