GEREJA SANTO MARTINUS BANGUNHARJO
Perkembangan Singkat Gereja
Dikarenakan Desa Bangunharjo berada di wilayah yang jauh dari Gereja Paroki HKTY Pugeran yang sudah ada, maka atas prakarsa Bapak Martinus Darmoyuwono dan didukung seluruh umat, bertekad untuk memiliki tempat ibadah atau gereja sendiri. keluarga Bapak Martinus Darmoyuwono kemudian berkenan menghibahkan tanah seluas 417 m2 yang terletak di tepi Jalan Imogiri Barat km. 7, untuk pendirian gereja tersebut. Dengan diketuai oleh Bapak Y.A Sudardjo dan penanggung jawab pembangunan Bapak Martinus Darmoyuwono, bangunan Gereja Bangunharjo pun terwujud meskipun sangat sederhana. Pada hari raya Pentakosta, 30 Mei 1982 Gereja Bangunharjo diresmikan dengan memilih Santo Martinus sebagai nama pelindung gereja ini. Misa pemberkatan dilaksanakan pada hari itu juga, dipimpin oleh Romo J.M. Harjoyo, Pr dan diresmikan oleh Bupati Bantul saat itu, Bapak Suhiram Partosaputro.
Tahun 1980-1985 umat yang beribadah di Gereja Santo Martinus Bangunharjo masih menggunakan alas tikar pandan. Kemudian atas prakarsa Bapak Drs. Subadi dan Bapak Murhdi Suwito, tikar pandan sebagai tempat duduk umat diganti dengan bangku panjang. Pada bulan April 2002, dibentuk panitia untuk merenovasi bangunan gereja. Dan pada tanggal 6 Oktober 2002 bangunan gereja selesai direnovasi lalu diberkati oleh Vikaris Episkopal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Romo Joyosewaya, Pr.
Pada tahun 208 dibeli lahan baru seluas 800 m2 dan dilakukan renovasi dan relokasi gedung gereja. Pembangunan Gedung baru gereja dimulai tahun 2008 dan selesai pada Desember 2010. Sejak saat itu kegiatan peribadatan berpindah dari gedung gereja lama (sementara) ke gedung gereja yang baru hingga saat ini.
ALAMAT
Jl. Imogiri Barat Km. 7, Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188