Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

Analogi Bunga Rampai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bunga Rampai dapat diartikan sebagai beberapa jenis bunga harum yang dicampur atau kumpulan karangan atau cerita pilihan. Dengan makna yang lebih luas, untuk membentuk sebuah kumpulan dari beberapa jenis, haruslah menggunakan proses yang panjang. Artinya tidak mungkin akan berhenti pada suatu titik dan akan terus berputar sampai mendapatkan sebuah kumpulan cerita pilihan yang terbaik. Cerita pilihan, itulah Paroki Pugeran dengan segala dinamikanya dan kita sebagai umat serta gembala adalah orang yang akan merangkai bunga rampai tersebut.

Sebuah Pelayanan

Sebuah pelayanan penggembalaan dalam kehidupan menggereja tidak akan berhenti pada suatu titik. Pelayanan akan terus bergerak secara dinamis untuk memastikan bahwa semua umat gereja memiliki pengalaman iman yang utuh dan baru. Mungkin, sebagian umat telah merasakan berbagai macam pelayanan pastoral di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran ini dengan gembala yang selalu berganti pada tahun tertentu. Hal inilah yang pasti akan selalu terjadi, yaitu sebuah perutusan baru.

Terhitung mulai bulan Agustus 2021, Paroki Pugeran memasuki babak baru. Tercatat dua imam yang berasal dari Paroki Pugeran mendapat tugas perutusan baru. Mereka adalah Romo Paulus Supriya, Pr. dan Romo Yustinus Winaryanto, Pr. Romo Paulus Supriya, Pr., atau akarab disapa Romo Priya telah menggembala di Paroki Pugeran selama kurang lebih 8 tahun. Selama masa penggembalaannya, Romo Priya tercatat sebagai Pastor Kepala di Paroki Pugeran. Selanjutnya, Romo Priyo akan melanjutkan karya pelayanannya di Paroki Administratif Hati Kudus Tuhan Yesus Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Bersamaan dengan beliau, Romo Winaryanto juga mendapat karya perutusan baru di Paroki Santo Albertus Magnus Jetis, Yogyakarta. Sebelumnya, Romo Winaryanto, telah melakukan penggembalaan di Paroki Pugeran selama kurang-lebih 4 tahun.

homili-romo-supriya
Romo Paulus Supriya, Pr. dalam sebuah homili di Vigili Paskah tahun 2019

Romo FX. Sukendar Wignyasumarta, Pr. akan melanjutkan tugas penggembalaan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran. Sebelumnya, beliau mengemban tugas di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan dan juga pernah menjadi Romo Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang. Akhirnya, pastoral di Paroki Pugeran akan dihuni oleh 3 imam, yaitu Romo Sukendar selaku Pastor Kepala, Romo Jonathan Billie, Pr. dan Romo Sari Jatmiko, Pr. selaku Vikaris Parokial Paroki.

 

Sepatah dua patah kata

Serah terima jabatan dilaksanakan pada Sabtu (21/08) bertempat di Gerja Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran diawali dengan misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiya, Pr. selaku Vikaris Episkopal Kevikepan Yogyakarta Timur.

romo-adrianus-maradiya
Romo Adrianus Maradiya, Pr. sedang memberkati Romo Sukendar dalam Misa Serah Terima Jabatan

Romo Priya mengucapkan terima kasih kepada umat atas kebersamaan yang telah terjalin selama menjadi gembala Paroki Pugeran. Romo Priya akan selalu mengenang kebersamaan tersebut dengan dua kata yang menurutnya sangat berkesan, baik dan terima kasih. “Sae lan matur nuwun.” Tutupnya.

romo-winaryanto
Romo Winaryanto, Pr. juga turut memberikan ucapan perpisahan kepada umat Paroki Pugeran

Pada sambutannya saat serah terima jabatan, Romo Maradiya mengucapkan terima kasih kepada Romo Priya dan Romo Winaryanto atas proses penggembalaan yang telah dilakukan di Paroki Pugeran. “Terima kasih atas keteladanan Romo Priya sebagai romo Paroki Pugeran yang telah menjaga umat dan membawa Paroki Pugeran mempunyai komplek yang lengkap bagi umat, terima kasih juga kepada Romo Winaryanto yang telah menggembalakan umat di Paroki Pugeran ini” Ucapnya. Menurut Romo Maradiya, Paroki Pugeran merupakan Paroki dengan umat yang cukup banyak, sehingga penggembalaan di Paroki ini memiliki tantangannya tersendiri. “Selamat menjalankan tugas di perutusan baru” tutupnya.

Selain itu Romo Maradiya juga mengucapkan selamat datang kepada Romo Sukendar di Paroki Pugeran, karena menurutnya pengalaman Romo Sukendar sangat berguna, terutama bagi kita di Kevikepan Yogyakarta Timur. “…maka, Romo Sukendar, sugeng rawuh, Tuhan tidak salah pilih dalam menggembalakan umatnya….” Ucapnya saat menyambut Imam baru Paroki Pugeran.

serah-terima-berkas-rm-priya-rm-kendar
Serah terima berkas-berkas paroki dari Romo Supriya kepada Romo Sukendar

 

Sebuah harapan dan doa

Tidak mau ketinggalan, beberapa umat juga memberikan upacan terima kasih dan selamat datang bagi gembala Paroki Pugeran. Misalnya Bapak Robert Mandeno. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi utuh yang telah Romo Priya berikan kepada Paroki Pugeran serta mendoakan yang terbaik bagi pelayanannya di tempat perutusan baru. “Terima kasih kepada Romo Priyo yang telah membangun Pugeran dengan luar biasa, semoga sukses ditempat yang baru, dan bagi Romo Sukendar semoga bisa meneruskan estafet penggembalaan di Paroki Pugeran.” Tak mau kalah, Brigitta Laksmi, atau yang biasa dipanggil Gita, sebagai perwakilan kaum muda juga menyampaikan doa dan harapan untuk penggembalaan Romo Priyo dan Romo Winaryanto ditempat yang baru serta  upacan selamat datang bagi Romo Sukendar. “Selamat bertugas ditempat yang baru, semoga dapat melayani umat dengan baik dan sehat selalu. Lalu bagi Romo Sukendar, selamat datang di Paroki Pugeran, semoga nyaman dan krasan disini dengan umat yang beraneka ragam” ucapnya. Mewakili Dewan Pastoral Paroki Pugeran, Ibu Purna menyampaikan ucapan terima kasih atas segala jasanya selama menjadi Pastor Paroki Pugeran, dan memberikan penghargaan karena telah membimbing umat Paroki Pugeran.

romo-paroki-pugeran-dalam-liturgi-ekaristi
(dari kiri) Romo Sari, Romo Billie, Romo Win, Romo Kendar, Romo Adrianus, Romo Supriya dalam Liturgi Ekaristi

Akhirnya,

Ucapan terima kasih dan apresiasi patut kita haturkan kepada Romo Priya dan Romo Winaryanto, karena selama masa penggembalaan di Paroki Pugeran telah banyak proses dan dinamika yang dilalui Bersama-sama. Sebagai salah satu subyek merangkai bunga rampai, sudah pasti banyak kenangan yang terukuir dan tertulis. Meskipun mereka sudah tidak menjadi gembala di Paroki Pugeran, namun semua kenangan akan menjadi proses pembelajaran bagi kami umat Pugeran untuk melaksanakan kegiatan kedepannya. Terima kasih telah menjadi bagian dari proses merangkai bunga rampai Paroki Pugeran, selanjutnya, sudah menjadi tanggung jawab kita membantu dan bekerja sama dengan gembala kita yang baru untuk merangkai bunga rampai Paroki Pugeran tercinta.

Disinilah karya, kenangan, persaudaraan, dan kekeluargaan kita tertulis dan terlukis.

Terima kasih Romo Priya dan Romo Winaryanto untuk semua dedikasi dan kerendahan hati dalam menjalani pelayanan di Paroki Pugeran dan telah melangkah bersama sampai saat ini. Selamat datang Romo Sukendar, selamat memulai pelayanan di Paroki Pugeran tercinta.

Penulis: Albertus Henri Listyanto N & Gabriel Selo Prayudi

TERBARU